Sabtu, 09 Oktober 2010

ABU UBAIDAH IBNUL JARRAH

Rasulullah SAW bersabda:"Tiap-tiap umat ada orang yang memegang amanat, dan pemegang amanat umat ini adalah Abu ubaidah ibnuljarrah"

ujian maha berat
Abu ubaidah dihadapkan pada dua timbangan, manakah yang akan menjadi pilihannya, ayahnya yang kafir ataukah keislamannya yang diridhai Allah.
ketika perang badar, Abu ubaidah ikut memperkokoh dan membela kaum muslimin, sedangkan ayahnya berada dalam barisan kaum quraisy yang musyrik dan kafir.



Dalam arena pertempuran, ayahnya memburu abu ubaidah tetapi ia selalu mengelak,menghindar dan menjauh. Ayahnya tidak menyadari mengapa anaknya selalu menghindar.ia bahkan semakin penasaran dan bernafsu. Ayah abu ubaidah terus mengejarnya hingga tak ada pilihan lain untuk abu ubaidah selain menghadapinya dengan sungguh-sungguh. dalam pertempuran yang sengit itu, abu ubaidah terpaksa membunuh ayahnya yang terus mendesak dan melawannya. walaupun hatinya terasa berat api demi menegakkan amanat Allah dan rasulNya, ia terpaksa membunuh ayahnya.
Setelah peristiwa tersebut Allah menurunkan wahyunya:

"Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada allah dan hari akhir saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan rasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati merekadan menguatkan mereka dengan pertolonganyang datang dariNya. Dan, dimasukkan dibawahnya sungai-sungai, nereka kekal didalamnya. Allah ridho dengan mereka,dan merekapun merasapuas dengan limpahan rahmatnya. mereka itulah golongan allah. ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung." (al mujaadillah:22)

 Peristiwa diperang uhud
Abu bakar Assiddiq menceitakan suatu kisah di perang uhud.inilah kisahnya

Pada waktu perang uhud, Rasulullah terkena panah. Panah itu mengenai rahang atas wajah beliau. Ketika itu  beliau memakai tutup kepala dari besi sehingga kepingan besi penutup wajahnya menancap kerahang beliau di dua tempat. dari wajah beliau darah terus bercucuran.
aku berusaha mendekati Rasulullah saw, tetapi sudah didahului oleh seseorang yang berlari dari arah timur. ia berlari begitu cepat seperti kilat menyambar. Terus terang pada waktu itu aku merasa cemas, kalau-kalau orang yang datang itu dari pihak lawan.  maka aku segera berdoa pada rabbku,"mudah-mudahan orang itu adalah orang yang patuh kepada rasulullah saw."

Setelah aku berada disisi rasulullah barulah aku tahu bahwa dia adalah Abu ubaidah ibnuljarrah.  Dia berkata kepadaku:" Aku mohon atas nama alloh wahai abu bakar agar engkau membiarkan aku mencabut lempengan besi ini dari wajah Rasulullah saw."

Abu ubaidah lalu menggunakan  kedua gigi depannya untuk mencabut besi tajam  yang menancap kedalam kedua sisi rahang Rasululah. Setelah mencabut besi itu, Abu ubaidah terjatuh dan kedua gigi atas dan bawahnya tanggal.  kemudian dia menggigit besi yang kedua dengan kedua gigi atas dan bawahnya yang masih tersisa. dan ternyata giginya pun tanggal pula.

Aku dan Rasulullah amat terharu melihat kesetiaan dan pengorbanan  abu ubaidah.betapa sayang dan cintanya ia pada Rasulullah sampai-sampai ia rela giginya hilang. sejak itu dikalangan kaum muslimin ia dikenal sebagai si ompong. karena kedua gigi atas dan bawahnya telah hilang.

orang yang memegang amanat

pada suatu ketika utusan masyarakat najran datang menemui Rasulullah saw. utusan itu meminta kepada Rasulullah saw  agar mengutus seseorang yang dapat mengajarkan kepada masyarakat najran hukum-hukumagama islam. Rasulullah menyanggupinya dan menjanjikan kepada mereka seraya berkata:"esok hari aku akan mengutus bersama kalian seseoarang yang benar-benar amin. benar-benar amin. benar-benar amin.( beliau mengulangnya tiga kali)
Orang yang disebut amin sampai tiga kali adalah Abu ubaidah. Dia lah yang diutus untuk mengajarkan syariat islam kepada penduduk Najran.

Dalam perihal amanat Umar Ra mengungkapkan pula kelebihan yang dimiliki Abu ubaidah ibnuljarrah.
Aku benar-benar mgngharap agar aku ditunjuk Rasulullah saw untuk menduduki jabatan itu. setelah kami menunaikan sholat dhuhur bersama, rasulullah melayangkan pandangannya kekiri dan kekanan seperti ada yang hendak beliau cari. Aku sengaja mengangkat kepalaku  agar beliau melihatku. tapi ternyata tidak. beliau tidak mencari aku.  beliau terus melayangkan pandangannya dan ketika melihat Abu ubaidah ibnuljarrah, beliau segera memanggilnya seraya berkata kepadanya:" wahai abu ubaidah , pergilah engkau bersama-sama dengan mereka. jalankan hukum dengan penuh kebenaran terhadap segala apa yang mereka perselisihkan."

 aku sempat tercengang dan aku kini menyadari itulah kelebihanyang tidak diraih oleh siapapun kecuali hanya oleh abu ubaidah Ra.
Rasulullah menyerahkan tugas yang mulia itu kepada abu ubaidah karena beliau tahu abu ubaidah adalah orang yang memegang teguh amanat.

 dalam pertempuran "dzatissalasil" Rasulullah mengirim bala bantuan tentara  untuk membantu pasukan yang dipimpin oleh Amrun ibnul aash. Diantara prajurit itu terdapat abu bakar Ra dan umar Ra, sedangkan komando pasukannya  adalah abu ubaidah ibnul jarrah.

Kepercayaan yang diberikan Rasulullah saw terhadap abu ubaidah Ra membuat umar ibnul khattab berkata mengenai abu ubaidah menjelang wafatnya:" seandainya abu ubaidah ibnul jarrah masih hidup maka aku akan menunjuknya sebagai khalifah penggantiku.dan bila kelak Allah Swt bertanya kepadaku tentang apa sebabnya, maka aku akan menjawab,"aku memilih dia karena dia seorang pemegang amanat umat dan pemegang amanat Rasulullah saw."

Pada masa Khalifah abu bakar Assiddiq, panglima tentara islam di wilayah timur, khalid ibnul walid telah dapat menyelesaikan perang melawan tentara persi. lima belas medan tempur telah berhasil dimenagkan oleh tentara islam. ketika itu yang menjabat  sebagai panglima tentara islam diwilayah barat  (menghadapi tentara romawi)  dipegang oleh abu ubaidah.

tiba-tiba datang perintah kepada khalid ibnulwaliddari abu bakar Ra. Abu bakar Ra menyuruh khalid pergi ke syam dan menemui abu ubaidah di yarmuk sambil memberikan sepucuk surat.

Salamullah 'alaik. amma ba'du.
Aku mengangkat khalid untuk memimpin pasukan di syam. jangan anda membantah dia. dengarkan dan patuhi pimpinannya. ini bukan dari dia, tapi menurut dugaanku dia memiliki kepandaian tempur yang tidak anda miliki.
Allah menghendaki kebaikan bagi kami dan anda.
wassalam

Setelah membaca surat itu, abu ubaidah segera menyerahkan jabatan kepemimpinannya kepada khalid, sedangkan abu ubaidah menjadi pendampingnya dalam meraih kemenangan.

Setelah khalifah umar berkuasa, dia melihat telah tiba saatnya untuk menyerahkan kembali kekuasaan militer kepada abu ubaidah. khalid telah mencapai sukses besar dimedan perang  dan disaat damai abu ubaidah lebih tepat menduduki jabatan ini.
kedudukan tertinggi dalam ketentaraan yang dipegang  abu ubaidahjustru menjadikan dirinya semakin renah hati dan zuhud terhadap kemewahan dunia.Namanya semakin tenar. rakyat semakin memuji mengagumi kekuatan jiwa dan amanatnya. tetapi ketenaran dan pujian itu membuat abu ubaidah semakin ciut dan kecut hatinya, sehingga dia berpidato dihadapan mereka:

"wahai segenap manusia, sesungguhnya aku ini muslim dari quraisy, tiada seorangpun dari kalian yang merah maupun yang hitam yang melebihi aku dalam bertaqwa kepada Allah, maka benar-benar aku ingin menggantikan kedudukannya."

ketika Amirulmukminin, Umar bin Kattab Ra, mengunjungi Syam (palestina), ia bertanya kepada orang-orang yang menyambutnya, Mana saudaraku?" mereka menjawab:"siapa?" umar menjawab:" abu ubaidah ibnuljarrah"
tak lama kemudian abu ubaidah datang dan begitu melihat umar Ra, mereka saling berpelukan erat, hangat dan mesra seperti dua orang kekasih yang sudah lama tak jumpa. setelah itu mereka pun pergi kerumah abu ubaidah.

sesampainya dirumah abu ubaidah, Umar melihat kesekaliling rumah sahabatnya. ia melihat rumah itu kosong, tiada diisi oleh perabot apapun. yang ada hanyalan pedang, perisai, tombak dan sebuntal pakaian. Rupanya abu ubaidah biasa tertidur beralaskan kulit lapisan pelana kudanya, dan buntalan pakaiannya ia gunakan sebagai bantal.

Melihat suasana rumah abu ubaidah, Umar tersenyum seraya bertanya:" tidakkah engkau memakai untuk dirimusebagaimana yang dipakaiorang lain:"
Abu ubaidah menjawab:" ya, amirul mukminin, saya khawatir kalu-kalu nanti menjadi pembicaraan orang."

wafatnya abu ubaidah
pada suatu hari ketika Umar Ra, sedang sibuk menangani persoalan pemerintahan, tiba-tiba ia dikejutkan oleh berita tentang wafatnya abu ubaidah. umar begitu terkejut dan merasa kehilangan.  matanya tepejam dan kepalanya tertunduk. ari dua bola matanya menetes air mata duka.saat itu juga ketika ia mendengar berita tersebut umar langsung berdoa memohon kepada Allah agar memberikan rahmatNya kepada abu ubaidah. Lalu umar Ra mengulangi apa yang pernah diucapkannya sebelumnya. katanya." kalau aku mempunyai suatu puncak keinginan maka aku ingin suatu rumah yang didalamnya penuh dengan orang-orang seperti abu ubaidah."

Abu ubaidah wafat di negeri urdun diwilayah syam dan jenazahnya dikubur ditempat yang pernah dibebaskannya dari cengkraman kerajaan penyembah api dan berhala, yaitu parsi dan romawi.

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

FIRMAN GUNS. Diberdayakan oleh Blogger.